Melahirkan Putri Sholihah, Salaf, dan Mandiri

Sabtu, 05 Oktober 2024

MA Qudsiyyah Putri Explore Kampus Inspiratif, UIN Walisongo Semarang: “Your Journey Begins Here”

 

Rabu (2 Oktober 2024), MA Qudsiyyah Putri Kudus melaksanakan kegiatan Program ‘School Visit to UIN Walisongo’ yang menjadi agenda rutin kelas XI. Agenda ini diikuti oleh 173 santri MA Qudsiyyah Putri dan didampingi oleh 20 dewan guru. Dalam kesempatan ini, para santri diberikan motivasi dan sosialisasi seputar kehidupan kampus di UIN Walisongo Semarang. Harapannya, para santri memiliki pengetahuan awal dalam menentukan pilihan kampus saat lulus dari MA Qudsiyyah Putri.

Rombongan MA Qudsiyyah Putri diterima dengan baik oleh tim admisi UIN Walisongo Semarang di di Ruang Teater Gedung Rektorat Lantai 4 yang berkapasitas lebih dari 200 kursi. Tim Admisi didampingi oleh mahasiswa Walisongo Campus Ambassador (WCA), serta perwakilan dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (Fuhum), serta Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK).

Diawali dengan MC 3 Bahasa (Arab, Inggris dan Indonesia) oleh mahasiswa WCA (Haikal, Indira dan Yusuf), acara disambut meriah para santriwati dan dewan guru. Kepala MA Qudsiyyah Putri Kudus, Muhammad Nur Ahla Annabris, S. Sos., MA., menyampaikan terima kasih atas diterimanya permohonan kunjungan di UIN Walisongo, berharap para santriwati mendapatkan pencerahan sejak dini sejak kelas XI agar bisa memilih prodi yang diminati, “Kami mendoakan semoga tahun 2025 UIN Walisongo sudah bisa menerima mahasiswa baru untuk Fakultas Kedokteran, kami ingin mengulang keberhasilan kami mengantarkan alumni bisa diterima di Fakultas Kedokteran, dan semoga ada yang bisa diterima di Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang”, Ujarnya.

Widi Cahya Adi, M.Pd., sebagai host lanjut memberikan kesempatan kepada Kepala Unit Admisi, Sayyidatul Fadlilah, M.Pd., untuk memberikan sambutan dan Dr. Muhammad Nafi Annury, M.Pd. sebagai pemateri utama seputar beasiswa di UIN Walisongo Semarang.

Muhammad Sakdullah, M.Ag., Dosen Fuhum, beserta Ricko Ramadhan, mahasiswa Fuhum yang berasal dari Jambi, memberikan pencerahan bahwa Fuhum juga bisa menjadi fakultas pilihan utama. Fuhum memiliki keunggulan dalam riset ilmu-ilmu pokok keIslaman yang berdasar pada kesatuan ilmu pengetahuan untuk kemanusiaan dan peradaban. Dalam hal itu, Fuhum berkontribusi melalui prodi-prodi yang menempa mahasiswa untuk menjadi pemikir agama yang beraqidah ahlussunah wal jama'ah, terapis spiritual berbasis tasawuf, mufassir pemula dengan bekal ilmu tafsir yang mujma' alaih, arsitek dan desain interior yang berlandaskan siroh agama Islam serta  merangkul kerukunan beragama.

Dewi Khurun Aini, M.A., Ketua Prodi Psikologi FPK, memberikan pencerahan jalur masuk FPK (SNBP, SNBT dan Ujian Mandiri) serta profil lulusan program studi psikologi yaitu: menjadi tenaga kerja di bidang sumber daya manusia, komunitas, dan pendidikan, konsultan di bidang psikologi, konselor psikologi, peneliti tingkat dasar, serta asisten psikolog. Asisten Psikolog tersebut dapat melakukan administrasi, asesmen, intervensi, dan evaluasi sesuai dengan kode etik psikologi Indonesia. Adapun profil lulusan Prodi Gizi meliputi: manajer dan care provider pelayanan gizi, supervisor program gizi, auditor internal pangan halal, peneliti bidang gizi, enterpreneur bidang gizi.

Hadir dalam kesempatan itu para alumni MA Qudsiyah. Dr. Mukhammad Rikza Chamami, M.S.I., salah satu alumni MA Qudsiyyah Kudus yang juga merupakan dosen di FITK, turut memotivasi para santriwati agar kuliah di UIN Walisongo Semarang setelah lulus MA nanti. “Kuliah di UIN Walisongo Semarang saja, dijamin terjaga ideologi ahlussunnah wal jama’ah wal qudsiyyah teman-teman dan insya’allah berkah dunia akhirat. IAIN/UIN Walisongo telah mencetak para alumni sukses dan berakhlak mulia, salah satunya adalah Prof. Dr. Abdurrahman Mas`ud, MA. Beliau adalah alumni MA Qudsiyyah yang membanggakan.” jelasnya.

Setelah melalukan serangkaian acara di lantai 4, rombongan MA Qudsiyyah Putri Kudus melanjutkan kegiatan selanjutnya di Planetarium UIN Walisongo Semarang. Harapannya,  para santri memperoleh tambahan informasi mengenai ilmu Falak yang telah dipelajari di madrasah.