Setiap pertemuan
pasti ada perpisahan, begitulah ritme hidup diberlakukan 6 tahun masa yang
telah dihabiskan kelas 6 (angkatan 2) untuk menimba ilmu di madrasah dan pondok
pesantren Qudsiyyah Putri.
Senin (27/05)
2024 pondok pesantren Qudsiyyah Putri melaksanakan muwada’ah kelas 6 yang
bertempat di halaman pondok pesantren Qudsiyyah Putri yang diikuti oleh wali
santri dari kelas 6, dewan guru, karyawan, dan seluruh santri pondok pesantren
Qudsiyyah Putri. Acara ini dibuka oleh KH. Fathur Rohman. Kemudian pembacaan
ayat suci al-quran, sholawat Asnawiyyah dan Qudsiyyah, dilanjut penampilan dari
program tahfidz dan kitab.
“يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ, orang yang berilmu akan diangkat derajat oleh
Allah SWT,” tutur KH. Noor Halim Ma’ruf dalam mauidhoh hasanahnya.
Acara selanjutnya baca kitab yang dipimpin
oleh ustadz Fathur Rozak dan masing-masing santri diberi maqro’ kemudian diberi
pertanyaan seputar nahwu.
Sambutan pertama dari Yayasan Qudsiyyah Menara
Kudus yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ihsan. “Apa-apa yang orang lain bisa
kalian pasti bisa,” ucap pengasuh pondok pesantren Qudsiyyah Putri dalam sambutannya.
Sambutan ketiga dari wali santri yang diwakilkan oleh bapak Suroto yang
merupakan wali santri dari Sabti Widuri.
Pemberian syahadah diberikan oleh ustadz
Isbah Kholili dan ibu Nailin Nafisah pada mutakhorijat pondok pesantren
Qudsiyyah Putri, dilanjut foto bersama. Yang terakhir moment paling mengharukan
menitikkan air mata adalah penayangan film dokumenter, mengingat kenangan yang
telah dihabiskan di pondok pesantren Qudsiyyah Putri.